Kadang aku suka melihat-lihat. Blog yang diisi oleh seorang perempuan dengan isi yang biasa-biasa saja terkadang lebih banyak dikomentari daripada blog yang diisi oleh lelaki dengan isi yang juga biasa-biasa saja. Namun, kadang kala, blog yang diisi oleh lelaki dengan isi yang luar biasa, juga terkadang sepi dari komentar.
Tetapi, hipotesaku tersebut masihlah terlalu dangkal. Mungkin bukan sebab itu kenapa banyak-tidaknya komentar di dalam suatu blog. Mungkin saja aktif tidaknya seorang blogger dalam ber-blog-walking. Tetapi, ini beneran loh. Blog seorang wanita yang cantik, akan selalu penuh komentar dan cepat menjadi selebritis.
Ternyata, selebritis itu tidak cuma di media. Di dunia internet, di dunia blog, banyak juga seleb yang berseliweran. Kebanyakan menceritakan tentang informasi teknologi, gaya hidup, namun ada juga yang menceritakan tentang kehidupan pribadi, namun didukung oleh tampang yang good looking. Mungkin bisa jadi selebriti internet.
Beberapa waktu yang lalu, aku pernah melihat sebuah blog perempuan Singapore. Isi blognya cuma beberapa patah kata yang tidak bisa dijadikan rujukan dan banyak sekali foto-foto perjalanannya. Entah foto di samping kue tart yang mahabesar. Foto lagi sakau di toilet. Atau foto apapun itu. Menariknya, di sana banyak sekali komentar dan hampir semuanya yang berkomentar adalah lelaki.
Kadang iri juga dengan blog dengan banyak komentar. Aku merasa senang jika ada satu-dua orang yang mengkomentari blogku ini. Teramat senang. Dan kadang aku bingung, kenapa beberapa blog banyak sekali komentar yang masuk.
Sebuah hipotesa kedua muncul. Pertama, aku harus mempublikasikan artikel yang menarik dan memiliki nilai untuk dilihat, kedua adalah aku harus banyak jaringan dalam pertemanan atau sering-sering blog-walking. Parahnya adalah, pertama artikel atau tulisan-tulisan di blogku ini jauh sekali dengan yang namanya bermutu. Kedua, aku terlalu malas blog walking. Jadilah aku orang-orang yang mengigit jari karena sedikit sekali komentar yang masuk ke blog ini.
Tidak cuma di blog. Di facebook pun demikian. Perempuan cantik selalu memiliki banyak follower yang bersedia setia untuk menunggui status-status sang perempuan berikutnya dan akan secepat kilat untuk mengkomentari. Berharap, perempuan cantik itu akan membalas komentarnya.
Lagi-lagi, di facebook pun aku gagal. Banyak temanku yang bilang, mereka malas untuk mengkomentari statusku. Ada beberapa alasan. Pertama, statusku adalah status yang tidak berguna. Kedua, aku jarang sekali mengkomentari status orang. Ketiga, jika statusku dikomentari, aku akan cuek saja dan tidak membalas. Jalur-jalur komunikasi melalui status secara tidak sengaja aku putuskan sendiri.
Itulah letak salahku. Aku orang yang kurang komunitatif. Tidak memiliki sense of bersosialisasi. Sebenarnya aku tidak suka dengan kondisi ini. Teramat tidak suka.
Dari beberapa hipotesaku di atas, bisa diambil beberapa kesimpulan kenapa sedikit sekali orang berkomentar baik di blogku ataupun di status facebookku. Pertama, karena aku tidak komunitatif dan memiliki sense of social. Kedua, karena aku bukan perempuan.