Hal-hal Kecil Yang Berarti

Terkadang ada banyak hal-hal kecil yang menjadi kerikil dalam perjalanan kita. Terkadang pula, hal-hal kecil itu pula yang menjadi batu sandungan, namun tidak pula jarang yang kecil menjadi awal sebuah kejuatan besar, atau menjadi bumbu-bumbu indah dalam sebuah kehidupan.

Hal-hal kecil yang tumbuh, dipupuk, dibangun, kelak suatu saat akan menjadi besar. Aku masih mengingat ketika seseorang menceritakan kepadaku kisah Bilal. Nabi, mendengarkan terompah Bilal di surga, karena hal kecil yang secara kontinu dilakukannya, yaitu shalat sunnah setelah wudhu.

Atau masihkah engkau mengingat, tentang seorang pelacur yang rela turun ke dalam sumur terdalam untuk memberi minum seorang anjing yang kehausan? Perbuatannya itu mengantarkannya ke surga, walau mungkin dia adalah seorang pezina.

Dan masih berbekaskah ingatan tentang seorang wanita di zaman Rasulullah yang harus masuk neraka hanya karena menyiksa seekor kucing mati kelaparan, padahal dia adalah seorang ahli ibadah, juga seorang yang gemar berpuasa.

Ada banyak hal yang kecil yang ada di dunia ini terkadang walau tidak terlihat penting namun menjadi kunci penting. Terlebih hal-hal kecil yang dilakukan secara berketerusan.

Seorang candaan sayang seorang suami kepada istri, mampu menghangatkan sebuah rumah tangga yang mungkin telah terjalin puluhan tahun. Seorang anak yang mencium ibunya pada saat-saat tertentu, mungkin mampu menggugurkan segala keburukannya di mata Sang Kuasa. Apa engkau tahu, terkadang hal-hal kecil mampu membuat Tuhan menjadi lebih semakin mencintai aku.

Saat dua orang saling mencintai, foto profil yang sama pada facebook cukup bisa menunjukkan bahwa mereka sedang terlibat pada keindahan hati yang sukar untuk dilukiskan. Begitu pula sebaliknya, banyak hal kecil yang mungkin dianggap remeh malah ternyata menjadi pemicu kandasnya sebuah hubungan.

Bukankah sering kita mendengar, berbagai perselingkuhan dimulai dari sms tidak penting yang saling terhubung.

Kita menyimpan kenangan kita pada benak orang lain. Ada banyak hal yang kita lupakan, namun terekam kuat pada memori orang lain. Aku sudah lupa bagaimana kecilku dulu, ketika orang-orang sekelilingku bercerita tentang kenakalanku, tentang aku yang bersurban di antara orang-orang baik, atau aku yang ke bandara tanpa memperdulikan bajuku yang robek sana-sini. Aku mungkin telah lupa tentang hal-hal kecil demikian, tetapi ada banyak orang yang terus mengingatnya dan menjadikannya bagian dari memori mereka yang tidak pernah mampu hilang.

Mereka-mereka yang kita anggap kecil, ternyata mungkin suatu hari akan menjadi sesuatu yang besar. Bukankah kita hidup, tumbuh, berkembang, dan berproses, semuanya bermula dari hal yang terkecil. Aku, kamu, kita, adalah bermula dari satu sperma yang begitu kecil dari berjuta sperma yang mencoba menyerang ovum. Kita adalah kecil, dari hal-hal yang mungkin orang lain tidak peduli, namun kita semua adalah berarti.