Rindu

Dia Dia Dia

Rindu
sumber: icysnowhite.blogspot.com

Ada sebuah rasa yang hadir di dalam diri setiap anak-cucu Adam yang bernama rindu. Sebuah rasa hebat ingin bertemu, berjumpa, dan melihat rupa. Sesuatu yang jika telah jumpa, maka pisah bukanlah sebuah jawaban ataupun opsi. Hampir-hampir, tidak boleh ada kosakata yang bermakna pergi atau berpisah yang hadir, jika rasa itu telah muncul. Iya! Demikianlah adanya.

Kamu yang membaca tulisan ini pun mungkin telah merasakan hal yang sama. Segala rasa yang terkumpul di dalam dada. Perasaan berkecamuk hebat yang ingin segera dituntaskan: bahkan hanya dengan sebuah suara yang hadir atau tulisan yang datang tiba-tiba.

Menunggu. Terkadang itulah alasan mengapa perasaan ini hadir. Perasaan yang akan selalu hadir pada seluruh anak-cucu Adam di dunia ini. Siapapun dia. Perasaan menunggu yang saat telah cukup terkumpul akan menciptakan kerinduan hebat yang bahkan pribadinya akan sulit mengungkapkannya. Hanya hati yang mampu berbicara, namun tidak ada lisan anak manusia yang mampu merapalnya.

Tadi siang sebuah pesan muncul. Seketika rasa rindu yang terbenam itupun terusik. Dua hati yang sedang saling rindu, sedang berbicara tentang kerinduannya. Sebuah hati yang merasa berat, jika sebuah kesempatan bertemu datang, namun takdir berkata bahwa perjumpaan belum lagi layak untuk terjadi. Dan kita sama-sama menangis. Hidup sering kali mirip sebuah novel yang sangat pahit.

Saat-saat terpahit hadir dalam kehidupan, aku sering sekali tertawa atau tersenyum. Semoga hati tidak begitu terpuruk dengan apa yang sedang berlangsung. Dan, kali ini aku juga tersenyum. Tidak cuma sebuah senyuman dari lengkungan dari dua titik di antara bibir, namun juga sebuah senyuman yang berasal dari hati. Hati yang terlalu kelewat rindu. Sangat rindu!

Ada beberapa hal dan episode yang bahkan air mata tidak lagi berguna untuk hadir menceritakan. Maka biarlah senyum menjadi bukti, bahwa hati yang terlalu pilu masih mampu hidup untuk terus berharap.

Kamu. Aku rindu. Apakah engkau juga sama?

Masihkah sanggup bersabar dan tidak menyerah? Agar dunia tidak menertawakan kita. Bercerita bahwa kerinduan dua anak manusia akan mampu dikalahkan oleh waktu, atau mungkin dikalahkan oleh harapan yang sering kali menipu. Masihkah engkau terus memupuk rasa itu, mengumpulkan segala rasa menjadi apa yang dinamakan rindu. Membangun harapan, agar hati yang sedang mengharap segera disatukan.

Aku harap, kita berdua tidak akan pernah lupa. Semoga…