Hujan Yang Aneh

Hujan yang aneh. Biasa orang menyebutnya hujan lokal. Sudah dua kali aku diserang. Dia yang turun dari langit yang membuatku kuyup. Basah. Lantas kedinginan.

Tadi aku di FLP, menjaga sekretariat untuk pendaftaran LMuS (Lomba Menulis Untuk Siswa). Kebetulan, kuitansi dan anak klip sudah habis, jadi aku ditugaskan untuk membeli peralatan tersebut.

Seorang anak FLP, yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Syukri Aba ternyata membawa sepeda. Berbeda dengan aku dan Ibnu yang membawa Honda. Di sini, di Aceh, kami lebih sering menyebutkan sepeda motor itu dengan Honda. Terserah mau merek apa, baik itu honda Yamaha, honda Supra, atau honda Suzuki. Pokoknya yang orang Jakarta sebut motor, atau sepeda motor, di sini disebut honda.

Jadi, aku yang sudah lama tidak bermain sepeda meminjam sepeda milik si Syukri Aba. Aku pun berjelajah mencari fotokopi terdekat dengan FLP. Di daerah Lampriet, akhirnya ada sebuah fotokopi yang buka. Tokonya kecil, hampir seluruhnya cuma terbuat dari kayu.

Lepas setelah aku membeli anak klip dan kuitansi, aku pun mencari toko swalayan terdekat. Aku membeli Pulpy Orange. Nah, kesialan bermula di sini. Saat hendak pulang, hujan pun turun. Tanpa komando, langsung menderas. Aku pun tiba di FLP dalam keadaan tenggelam.

Baca Selengkapnya

Andai Negeriku Seperti Mereka

Puluhan Nabi diangkat dari ummat itu,
Aku cemburu.
Tetapi perjuangan mereka hari ini adalah bukti,
:bahwa mereka memang istimewa.
Aku semakin cemburu.

30 tahun ini, mereka tidak buta dan mati dalam ketakutan.
Mereka merangkak perlahan,
menjalin genggaman demi genggaman tangan,
menjadi barisan kokoh.

30 tahun ini, mereka tidak gemetar dan gentar!
Kupikir mereka kumpulan banci,
ketika menutup gerbang bantuan ke Palestina.
Tak malu pada tuhannya,
tetapi aku salah.

Ternyata selama ini giginya gemeretak geram,
melihat sejarah negerinya dibungkam dan dikhianati.

30 tahun ini,
kupikir mereka diam tertunduk, bungkam tak perduli.
Mereka mengkhianati sejarah megah tanah suci itu,
tetapi, negara seribu menara itu membuktikan
Aku salah,
ketika suara2 lantang itu membahana di langit mesir..

Andai negeriku bisa seperti mereka.

Baca Selengkapnya

Bersabar Dalam Kerinduan

Aku harus bagaimana jika aku rindu padamu?” tanya seseorang dengan wajah penuh gelisah.

Bersabar. Aku pun demikian,” jawab lelaki itu tak kalah gundah.

Seorang lelaki dan wanita sedang berada dalam fase yang sangat mengerikan. Sebuah episode yang manusia bumi menyebutnya cinta. Episode yang memiliki fase-fase, dan kali ini mereka memasuki fase kerinduan.

Sangat susah sekali menahan apa yang dinamakan dengan kerinduan. Terlebih, ketika dua suara telah saling jujur apa yang tersimpan di dalam hati mereka. Dan terlebih lagi, ketika masing-masing telah membangun pondasi janji ke arah mana jalan yang akan mereka tempuh. Mengharapkan yang terbaik yang akan Tuhan berikan kepada mereka.

Lelaki tidak kalah gundah dengan sang wanita. Beberapa kali perjalanan, lelaki telah hampir pasti menjadi gila. Gila karena nama, gila semesta gila di mana setiap huruf cuma membentuk dua kata: namanya.

Baca Selengkapnya