Ucapkanlah Sayang

Hancurkan tembok tebal itu
Ucapkan lah sayang kepada semua
Biarkan cinta mengalir
Maka senyum kan kembali bersemi

Malam ini dengan semua sisa pulsa, ku kirimkan sms dengan ucapan “Aku sayang kamu” kepada semuanya. Kepada semua temanku.

Aku ingin menghancurkan tembok hati ini. Tembok yang baru mampu ku raba setelah seorang Aik berkata, “Ben, bukan mereka yang meninggalkanmu tetapi kamulah yang meninggalkan mereka. Kamu membangun tembok tebal yang mengelilingi hatimu.

Aik, aku akan menghancurkan tembok ini sekarang juga. Aku ingin tetap tersenyum seperti dulu, saat aku masih sebagai manusia.

Ucapkanlah sayang dan hancurkan tembok tebal itu.

Dulu, aku sengaja membangun tembok itu. Aku hanya ingin melihat seseorang yang berusaha menghancurkan tembok itu dari dasar hatiku. Aku hanya ingin mengetahui, seseorang yang benar-benar membutuhkan aku sehingga dia menggugurkan tembok tebal itu.

Lama, teramat lama. Namun tak ada yang mampu. Tak ada yang berusaha membongkarnya. Tembok itu terus menebal dan berlumut. Menjadi racun dalam jiwaku, dalam diriku. Dan aku pun mati suri.

Tanpa sadar aku telah membangunnya. Yah, aku membangunnya tanpa sadar.

Aku menjadi tak peduli berapa orang yang akan meninggalkan aku. Aku menjadi begitu egois. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Bahkan saat aku memikirkan mereka, sebenarnya aku memikirkannya untuk diriku sendiri.

Aku tak peduli mereka akan meninggalkanku, sungguh tak peduli karena aku tak membutuhkan mereka. Persetan dengan cinta dan tetek bengeknya, persetan dengan itu semua. Aku seolah peduli dengan mereka padahal tak ada sedikitpun rasa peduli. Aku melakukannya untuk diriku sendiri.

Kini, aku ingin menghancurkan tembok tebal itu. Aku ingin menghancurkannya!!!

Aku ingin menghancurkannya setelah sekian lama tembok itu berdiri. Setelah tembok itu mematikan aku sebagai manusia. Namun aku kecewa, tak ada yang mencoba menghancurkan tembok itu dari dasar hatiku. Ternyata aku harus menerima, bahwa sama sekali tak ada yang peduli denganku.

Sudahlah, tak perlu mengeja itu. Kini saatnya untuk menebar sayang. Tak peduli apa ada yang peduli padaku, tak perlu ku pedulikan! Cukuplah aku yang menyayangi mereka, cukuplah itu saja!

Hancurkan tembok tebal itu
Ucapkan lah sayang kepada semua
Biarkan cinta mengalir
Maka senyum kan kembali bersemi