Negeri Letih

Sebuah negeri diciptakan Tuhan di hati-hati tiap manusia. Manusianya menyebutkan letih, lelah, penat, capek walau dengan berbagai bahasa disimbolkan namun tujuan penjelasan makna tetap sama: Letih.

Tak ada manusia yang tak pernah merasakannya. Bahkan diujung kesabaran seorang nabi pun, letih telah hinggap. Keletihan seorang rasul dalam mengembalikan umatnya ke jalan yang lurus akan menyebabkan umatnya yang durhaka terserang bala. Demikian mengerikan efek suatu keletihan, namun tak ada yang pernah menduga.

Negeri letih itu sekarang menghinggapiku. Membuatku seujung kuku daripada batas menjadi gila. Sungguh, aku kelelahan.

Bagaimana jiwa ini mampu terus menahan dari godaan-godaan iblis, setan, dan kroco-kroconya yang terkutuk. Bahkan manusia pun ada yang menjadi iblis, belum lahir hatiku yang berontak ingin juga menjadi iblis. Mungkin cuma imanku saja yang terus menerus menutup pintu agar tak lemah aku dalam pertempuran tanpa pemenang ini.

Bagaimana manusia menghadapi gempuran dari negeri letih? Tak ada yang menduga.

Mencoba pergi ke pantai dan berhalusinasi bahwa itu adalah bagian dari relaksasi hanya akan memberi udara bagi api yang sedang berkobar. Mencoba mendaki gunung menikmati hawa lembab nan merindukan juga hanya akan menjadi fatamorgana tak lebih. Sungguh letih itu seperti tanpa perlawanan. Datang menggempur dan tak mampu dibendung.

Istirahat? Hibernasi ratusan abad juga tidak akan mengubah keadaan.

Lantas bagaimana? Mungkin cuma Tuhan yang memiliki solusi.

JANGAN JAWAB, DAN JANGAN TANYA…