Hantu Lab

Lab Untold Story

Masih ingat dengan kisahku soal hantu lab di tulisan ini. Nah, beberapa hari yang lalu aku mulai menemukan bukti bahwa di labku itu memang benar ada hantunya. Ini seperti, misteri yang tersimpan selama berabad-abad mulai terkuak.

Jadi ceritanya begini, beberapa hari yang lalu saat aku baru sampai di lab, tiba-tiba salah seorang staf lab mendekati aku dan Fadli, sambil berbisik pelan, “mas, tadi ada interaksi.” — seperti acara di dunia lain

Aku dan Fadli kebingungan. Interaksi apa?

Ternyata interaksi yang dimaksud oleh staf lab tersebut adalah tentang makhluk halus yang menjadi penghuni lab. Nama hantu tersebut adalah Nina. Ngakunya, hantu tersebut adalah jiwa yang belum mendapatkan kedamaian karena kehilangan sebuah cincin yang hilang entah ke mana pada saat kematiannya. Akunya lagi, hantu tersebut mati karena kecelakaan dalam keadaan hamil dua bulan, di luar nikah. Makin aneh saja cara jin menipu manusia.

Jadi, di lab ada sebuah kursi roda hasil perancangan mahasiswa di sini dan ternyata sepeda itu adalah barang mainan si Nina itu. Terus, dia ngotot agar jangan pernah sampai memindahkan kursi roda itu keluar dari ruangan lab. Dan tempat ngetem si Nina itu setelah magrib adalah di ruangan mushala dan di ruangan mengajar.

Ternyata cerita tidak sampai di sini. Fadli, yang notabene sering bermalam di lab — untuk internetan gratis — juga sering mendengarkan suara aneh tapi karena Fadli pemberani, dia cuek aja. Menganggap kalau suara-suara itu cuma suara tikus yang sedang piknik. Fadli pun pernah mendengar kalau mahasiswa lama sering mendengarkan suara gong yang dibunyikan pada malam hari di lab (dulu memang ada gong di lab hasil studi perancangan dan optimasi suara untuk gong).

Jika magrib telah tiba, aku sendiri sering merasakan hawa kegelapan di ruangan bagian tengah tempat banyak mesin di simpan. Ruangan tengah menjadi penghubung antara pintu 1 dan 2 yang dapat diakses secara paralel untuk masuk ke lab.

Tapi, walau cerita seram begitu, ada hal mencerahkan yang dikatakan oleh salah seorang dosen yang memiliki kemampuan melihat penampakan-penampakan tersebut. Dosen tersebut berkata, kita sebagai manusia harus berpikir logis. Masa kita tidak boleh memindahkan kursi roda hasil perancangan tersebut cuma karena ada hantu yang melarang, kalau pihak fakultas meminta hal tersebut, bagaimana? Dan lagi, takut dan mampu disetir oleh mereka adalah sesuatu perbuatan syirik, karena yang patut dan seharusnya kita takuti tiada lain selain Tuhan YME.

Aku pribadi setuju dengan apa yang dikatakan dosen tersebut, tetapi yang namanya takut tetap saja takut. Karena, kita sering sekali takut terhadap hal-hal yang belum sepenuhnya kita kuasai dan mengerti. Seperti takut masa masa depanku, eaaa…. *baper mode on*